• Sinopsis buku: KUBERI NAMA; INI CINTA


    Kuberi Nama: Ini Cinta

     Bismillaahirrahmaanirrahiim... 

         Alhamdulillaahirobbil’alamiin, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Robb semesta alam, Al-‘Alim yang Maha pemilik segala pengetahuan. Dan hanya karena atas izinNyalah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan karya sastra Antologi (solo) ini sebagai sebuah karya kecil yang ingin penulis hadirkan untuk para pembaca dan para penggemar literasi khususnya. 

        BUKU Antologi Kuberi Nama “ini Cinta” berisi kumpulan kisah tak sekadar kisah cinta biasa, selalu ada pembelajaran hidup yang dapat dipetik di dalamnya. Setiap part nya dibuka dengan untaian sajak pematik rasa dan motivasi yang disuguhkan penulis sebagai penguat cerita. 

        Penulis mengambil sudut pandang orang pertama “aku” dalam menyajikan kisahnya, ini membuat pembaca merasakan dirinya terlibat langsung sebagai tokoh dalam cerita dan merasakan pergolakan dinamika di dalamnya. Antolologi yang menggambarkan perjalanan hidup antara masa lalu ke masa kini ini cukup menguras emosi. Kekuatan hati yang dipenuhi rindu, cinta, harapan dan kesetiaan-pun berakhir penuh makna.

        Salah satu kisah di dalamnya yang berjudul, “Melukis Mimpi” sang tokoh bernama Barra di masa lalu mengalami sebuah kecelakaan yang membuatnya kehilangan sebelah kaki, namun disaat itulah sang Maha Pencipta menganugerahinya hikmah dan Cinta melalui seekor cicak yang ia saksikan di dinding kamarnya. Barra kembali memiliki harapan dan bangkit dari keputusasaan, fhoto cicak yang diabadikannya melalui kamera Hp ternyata mengawali karir Photography-nya. Kini Barra membagi Cinta-Nya, ia menyelamatkan seorang gadis kecil bernama Mawar dari kehidupan jalanan. Gadis yang juga pemilik bakat melukis hujan ini diterima dan tinggal di sanggar tempat Barra bekerja. Namun Mawar merasa penasaran karena sejak pertamakali bertemu Barra sang penyelamat hidupnya, ia tak pernah sekalipun melihat Barra melepas sepatu catsnya. Hingga suatu hari ia menanyakan hal itu, Barra-pun menunjukkan kaki palsunya, air mata Mawar mengalir, “Kak! Aku akan terus melukis hujan dan mimpi bersamamu. Aku tidak akan pernah kehilangan harapan.. Seperti yang kak Barra katakan, bahwa Allah menunjukkan jalanNya justru di saat kita berada di waktu yang kita anggap paling buruk, menyedihkan dan terpuruk dalam hidup kita.”

        Nah, buat yang penasaran silahkan checkout di mari; atau hubungi penulis langsung ya..

    TOKOPEDIA
    BUKALAPAK
    GUEPEDIA STORE



0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik, Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar ya... Terimakasih :)