Aku, banyak belajar darimu… sungguh-sungguh belajar..
Aku belajar tegar dari untaian air mata yang mengalir di pipimu. Tegar, bukanlah semata soal seberapa pintar kita menyembunyikan rasa, namun saat kita mampu menghapus setiap tetes embun yang jatuh di sudut mata dengan sebuah keyakinan di jiwa.. Bismillaahi tawakaltu ‘alallaahi… laa haula walaa quwwata illaa billaah..
Aku belajar kuat dari caramu berlari terseok-seok mengejar asa yang tertinggal. Kuat, bukanlah semata soal seberapa tahan kaki kita berdiri tanpa pernah terjatuh, namun saat kita mampu kembali bangkit dengan sebuah keyakinan di jiwa.. Bismillaahi tawakaltu ‘alallaahi… laa haula walaa quwwata illaa billaah..
Aku belajar sabar dari setiap sengatan rasa sakit dan lelahmu kala mendaki melewati titian waktu yang tersisa, bahwa jatuh bangun adalah irama yang biasa mengiringi symfoni sebuah perjalanan… ia hanyalah ritme siklus sebuah proses, dan saat kita tetap terus meniti proses hingga titian yang terakhir… saat itulah kita tahu apakah kita telah bersabar untuk mendapatkan maghfirohNya.
Aku.. belajar tumbuh bersamamu dalam rinai hujan…
Sungguh-sungguh belajar… tentang menumbuhkan Cinta Tanpa Syarat.
#untuk
kita, yang pernah bersama di Puncak Bintang* terimakasih..
Subhanallah, kapan saya bisa menulis seindah ini..
terimakasih silaturrahminya..
Insya Allah, bahkan tulisan Padly lebih bagus dari ceceran kata sprti ini.. keep writing ok. :)
masih nyimak tentang kesabaran
#untuk kita, yang pernah bersama di Puncak Bintang* terimakasih.. --> ini siapa aja kakak? ^_^
Sahabat @topik: terimakasih silaturrahminya.
Oh itu, di Puncak Bintang.. sy dg keluarga saat sdg berlibur dsna. Itu salah satu tempat wisata alam dan kuliner yg terhitung masih baru di bandung... :)
ah, sahabat topik ini sprtinya slu tertarik oleh hal hal yg sifatnya lbh pribadi di lapak ini, it's curious ^_^