google image |
Ini adalah serpihan kecil kisah anak-anak saat bagaimana mereka belajar mencintai dan menyayangi. Dalam kesempatan bermainlah sarana terpenting bagi mereka untuk mengekspresikan apa yang telah mereka pelajari.
Saat
itu jam istirahat, di sebuah taman kanak-kanak bernama Al-Husna. Tiga orang anak yang bernama Rozanah, Annisa dan Shabrina tampak berkumpul
di taman bermain, tepat di depan sebuah ayunan, tempat pavorit mereka. Dan sebab mereka tidak mungkin menggunakannya bersama
dalam waktu yang berbarengan pula, maka Anisa yang badannya paling kecil
diantara mereka berkata,
“Aku yang naik duluan, ya?!”
Shabrina
yang duluan menjawab usul Annisa, “Sok atuh.. tapi nanti gantian!” katanya, kemudian Rozanah menimpali,
“iya, aku juga pengen naik.”
Annisa
lalu meraih tali ayunan dan berkata lagi, "Tapi, aku naik yang lama ya..” tanpa
mempedulikan tatapan protes kedua temannya sambil duduk dengan manis diatas
ayunan Annisa memberikan alasan pada perkatannya tadi,
“.. Soalnya aku-kan
badannya paling kecil, kamu-kamu harus ngalah, nanti disayang Alloh!”
Shabrina
dan Rozanah saling bertatapan lalu menanggapi dengan serius, hampir berbarengan
mereka berkata, “ya.. tapi jangan lama-lama, nanti kalau mainnya lama-lama
nggak disayang Alloh..?!”
Assalamu'alaykum teteh,..kunjungan balik dr Nia,.slam kenal teh,.^_^
assalamu'alaikum...salam kenal...)
tulisan anda laik untuk dimengerti
Wa'alaikumussalam... jazakillah atas kunjungannya de Nia. Salam kenal kembali, ^_^
makasih atas kunjungannya teh nur. Semoga silaturrahmi ini menjadi altar terindah dalam berbagi ilmu dan hikmah.