Mengalir Tanpa Judul

Sabtu, 12 Oktober 2013 | Zeal*Liyanfury di 14.34 |

Kutahu tak mudah mengerti dirimu..

Begitupun engkau, terlalu rumitnya diriku mungkin… maka, biarlah kisah ini mengalir tanpa judul.

Mampukah aku beranjak pergi dari semua tentangmu. Pernahkah engkau berhenti sejenak untuk menengok kebelakang, melihatku yang masih berdiri di jalan yang sama. Menantimu...

Dalam sadar aku meredam rindu yang engkaupun tahu takkan pernah padam ditelan waktu.

Meski hanya satu kata, aku akan terus berbagi, meski mungkin tak berarti untukmu, meski setiap kali kuasamu atas hatiku menggugat sekeping luka, dan meski pada setiap untaian kata ini hanya menganyam tanya. Tak mengapa... engkau memilih diam, mungkin engkau berfikir bahwa aku tak punya alasan untuk tetap bertahan, bukan?

Namun lihatlah, diam itu kalimat sunyi, mengalir diantara pekat udara. Dan tidakkah kini engkau mengerti, bahwa engkau dan aku selalu ada dalam partikel-partikel tak terjamah namun dapat terindera. Maka, berhentilah sejenak dan cermatilah.

Kini dengan jelas dapat kulihat jejakmu, jejak cara yang kau tinggalkan dalam cermin kecurigaan. Masih ingatkah percobaan yang menipu mata kita waktu kita duduk dibangku sekolah dasar? Sebuah pensil dimasukkan dalam setengah air dalam gelas, dan ingatkah saat kita bertanya-tanya…. ‘mengapa pensil itu terlihat bengkok?’

Matalah yang menipu kita. Mata kita sendiri… maka, berhati-hatilah terhadap pandangan kita. 

#apasih, tulisan paling geje. ^_^