• Menumbuhkan Cinta


    Tidak ada bunga yang mekar kecuali ia pernah mengalami guncangan. Bunga yang paling indah di dunia ini, merekah setelah sebelumnya mengalami guncangan. Batangnya menjadi tegak setelah angin mengguncangnya, kuncupnya beranjak tumbuh setelah hujan menerpanya.. kemudian setelah melewati itu semua, kelopaknya yang hangat keluar dengan indahnya. Seperti tak satupun bunga yang mekar tanpa guncangan, bukankah tiada kehidupan yang tak disinggahi masalah?

    Bukankah sang pencipta sendiri menghendaki bahwa setiap insan yang terlahir mendapatkan ujian dariNya? Sehingga Dia menampakkan apa yang ada dalam dada manusia… lalu menjadi jelaslah bagi mereka yang yakin sesiapa yang paling baik perbuatannya, karena Allah hendak memisahkan antara kebaikan dengan keburukan pada batas yang jelas. Namun, manakah masalah terbesar dalam hidup ini? Kebaikan atau keburukan? Bukankah keduanya sama-sama batu ujian dariNYa…? Dan pada akhirnya pertanyaan itu kembali pada diri manusia itu sendiri, untuk apa ia hidup.. untuk tujuan apa ia diciptakan.. untuk itulah ia menghadapi semua ujian kehidupan. Allah membekali setiap insan dengan potensi yang sama untuk mengemban tugas hidupnya.. Ia seumpama benih yang ditanam dalam kehidupan ini, menjadi tumbuh dan berkembang ke arah ketaqwaan adalah tujuan keberadaannya. Tentu saja, ia akan mengalami banyak guncangan untuk bisa merekah seperti bunga yang indah.

    Ramadhan, bulan mulia… ia ibarat lahan yang subur, adalah karuniaNya yang besar, diperuntukkan bagi mu’min seluruhnya.. telah kita ketahui di bulan ini diturunkan (permulaan) Al-Qur'an, kitab petunjuk hidup manusia. Ia menerangi setiap langkah mu’min sejati, dimana dapat kita saksikan bunga-bunga ketaqwaan bermekaran lebih dari sekedar taman yang menakjubkan di sepanjang jalan yang tercatat dalam sejarah.  Mari kita tengok sejarah yang tercatat pada 17 Ramadhan di tahun ke-2 hijriyyah, kemudian pada 10 Ramadhan di tahun ke-8 hijriyyah, pada 25 Ramadhan di tahun yang sama, pada Ramadhan di tahun ke-9 dan 10 hijriyyah, juga pada 28 Ramadhan tahun ke-92 hijriyyah, serta masih banyak lagi yang lainnya. 

    Ramadhan, banyak gelar istimewa yang disandang oleh bulan suci ini diantaranya adalah bulan pendidikan, di dalamnya kita dididik dalam taat, sabar dan ukhuwah. Tak hanya sekedar menahan diri dari rasa lapar, dahaga.. ia menjadi semakin indah bila dihias oleh akhlaqul karimah.

    Taman yang indah ini, dimana siapapun akan memandang dengan penuh kecintaan.. dan siapa saja yang tengah berusaha mentarbiyah, menempa jiwa untuk mencapai titik ini, sehingga ia mengalami hal-hal berat dan kepayahan, bukankah artinya ia sedang menjalani proses menumbuh kembangkan potensi dirinya? Atau bahkan, jika itu terlalu sulit untuk dipahami, kita masih dapat mengatakannya kepada hati bahwa sebut saja ini dengan “sedang menumbuhkan cinta” 

    *Zeal: Keping_Ramadhan

4 komentar:

  1. Unknown mengatakan...

    semangat Ramadhan :D
    Pesan yang sederhana, tapi lewat tulisan ini terkesan dalam dan begitu bermakna he he...

  2. Zeal*Liyanfury mengatakan...

    Yeah hahaa.. abang yg satu ini, selalu bikin komen yang berlebihan, tapi selalu bikin jadi bahan renungan. Thank's supportnya.
    salam Ramadhan :D

  3. Unknown mengatakan...

    Ramadhan telah tiba sucikan diri dengan beribadah kepada alloh .. kunjungan perdana bagi saya .. salam kenal

  4. Zeal*Liyanfury mengatakan...

    sahabat @devina, salam kenal kembali :)

Posting Komentar

Pembaca yang baik, Mohon tidak meninggalkan link hidup di kolom komentar ya... Terimakasih :)